APIRMINTA JAGAT PRAMUDITA
APIRMINTA JAGAT PRAMUDITA
Pengabdian masyarakat merupakan suatu pelaksanaan membantu
masyarakat tertentu tanpa mengharapkan imbalan dalam melaksanakan kegiatan
membantu masyarakat. Pengabdian terhadap masyarakat pula terdapat pada bagian
salah satu poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pada poin ke tiga.
Terdapat beberapa pelaksanaan dalam pengabdian terhadap masyarakat, beberapa
contoh diantaranya yaitu bakti sosial, mengajar, dan sumbangan sosial. Seluruh
kegiatan yang dilaksanakan semata-mata muncul dari keinginan diri sendiri tanpa
mengharapkan suatu imbalan apapun. Dengan kesadaran hati yang penuh dalam
melaksanakan hal tersebut maka dapat menimbulkan sifat-sifat positif yang
berkembang pada diri kita.
Di salah satu rangkaian acara kaderisasi yang sedang saya
laksanakan, terdapat rangkaian yang menjurus kepada pengabdian masyarakat,
yaitu ‘Charity’, pada rangkaian ini
saya selaku yang melaksanakan rangkaiannya, melakukan sumbangan sosial.
Sumbangan sosial sendiri merupakan kegiatan memberikan suatu hal yang
bermanfaat kepada masyarakat yang membutuhkan.
Berikut merupakan dokumentasi dari kegiatan yang telah saya
laksanakan dengan target yang telah saya tentukan secara mateng.
Sumbangan sosial yang saya berikan ini berupa bungkusan
makanan. Mengapa saya memilih bungkusan makanan, karena menyesuaikan kebutuhan
langsung yang dihadapi masyarakat berupa asupan makanan. Banyak sekali
masyarakat yang masih belum bisa mendapatkan asupan makanan atau minim
mendapatkan asupan makanan di hari ini ataupun mendatang. Maka makanan
merupakan kebutuhan langsung yang efektif untuk saya pilih sebagai sumbangan
sosial. Makanan yang saya berikan pula saya pilah kembali dengan memberikan
bungkusan makanan yang isinya terdapat sayur, makanan berprotein tinggi, dan
karbohidrat didalamnya untuk menyokong kebutuhan tubuh agar kondisi tetap
stabil. Dalam hal ini pula, saya memberikan bungkusan makanan ini, agar bisa
langsung di konsumsi oleh penerima tanpa proses sebelum mengkonsumsi nya. Makanan
ini pula mengacu pada kondisi terkini yaitu masa Pandemi Covid-19 ini. Pada kondisi
terkini, terdapat beberapa masyarakat yang sangat sulit mencari penghasilan
dalam menyokong kebutuhan sehari-hari, yang pada kebutuhan sehari-hari terdapat
makanan sebagai kebutuhannya. Maka hal tersebut menjadikan saya semakin yakin
bahwa makanan yang diberikan sangat efektif dan sangat dapat diterima oleh
penerima.
Pemberian yang saya berikan itu, diterima oleh salah satu bagian masyarakat yang bernama Ratna yang mungkin tidak asing dan dikenal sebagai teteh di lingkungan HMTI ini. Penerima merupakan salah satu bagian kelompok masyarakat yang sangat terkendala kegiatannya dikarenakan Pandemi Covid-19 ini. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia). Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet. Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Penerima memiliki
latar belakang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya yaitu dengan berjualan.
Karena aktifitas dari masyarakat sekarang yang sangat terbatasi, maka penjualan
yang dijual pun tidak maksimal. Jadi penghasilan yang dihasilkan pun tidak
mencapai hasil yang maksimal. Maka dari itu, kembali pada tujuan awal yaitu
memberikan makanan dan hal ini juga menjadi dukungan terhadap sasaran yang saya
tuju dalam memberikan sumbangan sosial tersebut. Kesempatan sangat terbuka
terhadap orang-orang yang ingin mengabdi terhadap masyarakat untuk juga ikut
berkontribusi dalam sumbangan sosial ini, maka dalam rangkaian ini juga saya bertujuan
untuk memberikan suatu contoh pengabdian masyarakat yang saya laksanakan ini
agar orang-orang lebih simpati terhadap masyarakat dan dapat ikut partisipasi
melaksanakan sumbangan sosial pada masyarakat yang membutuhkan.
Dalam kondisi pandemi seperti ini pula, banyak wadah yang
menyediakan untuk pengabdian kepada masyarakat. Memanfaatkan wadah tersebut
juga dapat menjadi penghubung yang mudah dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan tinggi poin ke 3. Masyarakat juga dapat menjadi penyedia wadah,
dengan mengumpulkan rekan-rekan yang memiliki nilai sosial tinggi, dan
membentuk suatu wadah berupa organisasi atau komunitas yang bergerak dibidang
sosial.
Kesan yang dapat saya berikan yaitu saya sangat
berterimakasih terhadap panitia rangkaian karena telah membentuk program yang
sedang saya laksanakan ini dengan menjadikan salah satu rangkainnya berupa
pengabdian terhadap masyarakat. Pada dasarnya pula saya sangat senang untuk
bisa turun langsung membantu masyarakat, baik dalam kondisi pandemi seperti ini
atau pun juga kondisi tertentu lainnya. Kesan lain yang saya dapatkan yaitu
saya jadi bisa bersilaturahmi dengan penerima, yang sebelumnya saya telah kenal
dari pihak penerima tersebut, dan disitu saya jadi timbul kembali rasa kangen
dengan lingkungan yang ada di lingkungan penerima tersebut.
Pesan yang dapat saya sampaikan yaitu kita harus bisa lebih memahami lagi kegiatan yang sedang kita laksanakan. Apapun rangkaiannya kita harus tetap bisa menangkap sisi positifnya agar hal-hal positif bisa timbul dalam diri kita pribadi tentunya. Selain itu, hal tersebut juga sangat diperlukan dalam mengabdi terhadap masyarakat, karena mengabdi terhadap masyarakat bukan hanya sekedar melaksanakan kegiatan, tapi juga bisa menimbulkan aura positif dan komunikasi positif untuk penerima dan pemberi. Maka hubungan dua arah yang positif terjalin dan hal ini bisa menjadikan suatu branding terhadap pribadi atau pun komunitas agar bisa mendapatkan relasi baik yang banyak. Pesan saya juga, jadikan hal ini adalah suatu pandemi yang dapat memberikan hal positif. Banyak sekali hal positif dua arah yang bisa diambil dari pandemi ini, yaitu branding dari komunitas sosial dan juga bermanfaat terhadap pihak penerima. Balik terhadap pengabdian terhadap masyarakat, hal tersebut harus dilaksanakan secara hati nurani dan benar-benar dengan ikhas tanpa pamrih. Dengan hal tersebut juga menimbulkan kesadaran diri lainnya yang dapat diimplementasikan untuk banyak kegiatan keseharian lainnya. Pesan saya juga, dari hal yang telah kita laksanakan ini, kita juga harus bisa menggiring rekan terdekat kita atau bahkan masyarakat sekitar untuk bisa melaksanakan kegiatan pengabdian terhadap masyarakat itu sendiri, agar kegiatan tersebut bisa terlaksana secara massif dan menyeluruh dan pada akhir nya timbul kebiasaan sosial saling berbagi terhadap sesama yang membutuhkan. Dari sebuah kebiasaan maka terbentuklah kebiasaan sosial tersebut dan hal tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan hal hal lainnya di kehidupan masyarakat.
Sekian yang bisa saya sampaikan pada essai ini, saya harap
semoga poin yang saya sampaikan bisa tersampaikan dengan baik dan ditangkap
secara positif, mohon maaf jika ada kesalahan. Wassalamualaikum Warrahmatullahi
Wabarakatuh.
Comments
Post a Comment